About

About

Paduan Suara Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (PSM UNPAR)


PSM UNPAR berdiri pada tahun 1962 di bawah pimpinan Bapak A.P. Sugiharto. PSM UNPAR merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak dalam bidang musik dan bidang tarik suara. Berbagai Penghargaan baik tingkat Nasional maupun tingkat Internasional telah diraih oleh paduan suara ini. Dengan prestasi yang telah diraihnya, paduan suara ini telah menunjukkan potensinya sebagai salah satu paduan suara terbaik.

Vision


Menjaga dan mengembangkan nama baik almamater dan bangsa Indonesia melalui seni paduan suara.

Mission


Melakukan latihan vokal yang diimbangi dengan asas kekeluargaan dan kedisiplinan serta menjalin relasi dengan organisasi internal Universitas Katolik Parahyangan dan paduan suara lain baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.

Struktur Organisasi


Kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa PSM UNPAR


View Now
Dewan Pembina

Prof. Dr. Ignatius Banbang Sugiharto


Prof. Dr. Bambang Sugiharto mendapatkan S2 dan S3 (summa cum laude) di bidang Filsafat dari Universit? San Tomasso, Roma, Italia. Ia penulis berbagai buku ihwal postmodernisme, persoalan kebudayaan, agama, dan seni kontemporer; di antaranya : buku “Overlapping territories : Asian Voices on Culture and Civilization” ( Cambridge Scholars Publishing, 2011), dsb. Mendapat Anugerah Budaya Kota Bandung 2013. Pernah menjabat sebagai President of Asian Association of Christian Philosophers (2006-2008), dan Sekjen International Society for Universal Dialogue, New York ( 2005-2007). Ia adalah fellow pada beberapa institusi filsafat, a.l. : di Tokyo, Copenhagen, Washington DC, dan Hongkong. Saat ini ia mengajar di Universitas Katolik Parahyangan, Pascasarjana FSRD ITB, ISI Solo, Unnes (Semarang), dan UIN Sunan Gunungjati, (Bandung).

Dewan Pembina

Avip Priatna, Ir., Mag. Art


Avip Priatna memperoleh gelar Magister of Art di Magister Artium University of Music and Performing Art Vienna, Austria, dengan jurusan conducting. Ia merupakan pendiri dan direktur musik dari The Resonanz Music Studio, Jakarta Concert Orchestra(JCO), dan Batavia Madrigal Singers(BMS). Avip juga merupakan conductor dari JCO dan BMS hingga saat ini. Selain itu, Avip merupakan conductor dan direktur musik Paduan Suara Universitas Katolik Parahyangan(PSM UNPAR) tahun 1989 hingga 2005 dan ia pun menjadi penasihat artistik PSM UNPAR hingga saat ini.


Prestasi bermusik dalam berbagai tingkat telah diraihnya antara lain juara 2 kompetisi paduan suara internasional di Austria tahun 2008 bersama PSM UNPAR serta memperoleh predikat juara bersama Batavia Madrigal Singers dalam kompetisi internasional di Tours – Perancis (2001 & 2014), Slovenia (2009), Torrevieja – Spanyol (2011), Varna – Bulgaria (2012), Marktoberdof – Jerman (2015), Tolosa – Spanyol (2016). Bukan hanya kompetisi paduan suara, Avip pun telah melakukan berbagai pementasan nasional antara lain berbagai opera, oratorium, musik simfoni, juga pementasan internasional bersama Batavia Madrigal Singers.

Dewan Pembina

Agustinus Bambang Jusana


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum at felis eu lectus laoreet blandit. Duis eget mauris sem. Mauris dapibus pulvinar arcu, nec lobortis ante volutpat aliquet. Sed imperdiet non urna at pretium. Proin maximus mauris eu metus elementum, at placerat dui semper. Sed quis nibh enim. Nam et malesuada elit. Duis euismod commodo justo. Suspendisse aliquet sagittis libero, sed condimentum sem interdum a. Orci varius natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus.


Cras consequat, arcu ac faucibus condimentum, libero sem mattis mauris, ac tincidunt dui felis vel sapien. Ut finibus ex rhoncus leo pharetra, nec scelerisque velit varius. Sed id quam vel risus fermentum efficitur. Nunc in sodales metus, non euismod lectus. Nunc consectetur ut erat ac rutrum.

Konduktor

Dody Soetanto


Awal mula ketertarikan Dody terhadap musik klasik paduan suara muncul sejak ia aktif di Paduan Suara Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Selama masa studinya di jurusan Teknik Kimia, ia tampil sebagai solis serta pengaba di berbagai konser PSM UNPAR dibawah arahan Avip Priatna dan Agustinus Bambang Jusana. Dody juga bergabung dalam tour konser bersama paduan suara dengan reputasi international, diantaranya Asian Youth Choir (2004 & 2007) dan Europe Chamber Choir (2009).


Penyanyi bariton dan pengaba kelahiran Kupang-NTT ini kini berdomisili dan berkarya di negeri Belanda. Menyelesaikan studi Classical Singing (Utrecht Conservatory) dibawah arahan Henny Diemer mengantar Dody sebagai penyanyi bariton yang kerap kali diundang sebagai solis dalam berbagai konser di Eropa.


St.Matthew Passion, St.John Passion (J.S.Bach) dan Messiah (G.F. Handel) adalah sedikit dari berbagai repertoire yang dinyanyikannya setiap tahun bersama berbagai paduan suara dan orchestra di negeri Belanda. Berbagai opera pun telah ditampilkannya bersama beberapa rumah opera di Belanda, antara lain De Nationale Reisopera, Dutch National Opera, STUDIO 32 dan Grachten Festival Amsterdam . Dody kemudian juga memfokuskan diri membawakan karya jaman Baroque, yang kemudian mengantarnya sebagai salah satu pemeran utama dalam opera Ottone karya G.H.Handel, pada tahun 2016.


Selain sebagai solis, Dody juga tergabung dalam beberapa paduan suara profesional di Belanda (Grootomroep koor dan Ribattuta Musica) dan Belgia (SWARA vocal ensemble) . Grootomroep koor adalah Paduan Suara Profesional Radio Belanda yang kerap kali menampilkan berbagai konser dibawah arahan pengaba ternama dunia.


Selama masa studi Choir Conducting (Utrecht Conservatory) dibawah arahan Rob Vermeulen, Dody diundang sebagai pengaba Paduan Suara Radio Belanda dalam program edukasi yang diselenggarakan bagi pengaba muda berbakat di Belanda pada tahun 2013. Prestasi tersebut mengantar Dody sebagai salah satu pengaba muda yang aktif memimpin berbagai konser di Belanda hingga ke negeri Inggris. Saat ini Dody aktif berkarya sebagai pengaba tetap Amsterdam Handel Society, St.Caecilia Choir, Eemnes Female Choir dan Collegium Utrecht. Sebagai salah satu pendiri St.Peters Choir Bandung, hingga kini Dody aktif menampilkan konser sebagai pengaba bersama St.Peters Choir, Bandung

Konduktor

Ivan Yohan

Ketertarikan Ivan Yohan terhadap music diawali ketika Ia masih menjadi mahasiswa di Universitas Katolik Parahyangan, tempat Ia bergabung dengan paduan suara mahasiswa. Saat itu, Ivan belajar vokal secara private dengan Catharina W. Leimena, Avip  Priatna, Binu D. Soekaman, Rachelle Gerodias, dan Christopher Abimanyu. Ia  juga mempelajari conducting dengan Avip Priatna dan Jonathan Velasco. Setelah menyelesaikan pendidikan akuntansinya, Ivan Yohan pindah ke Belanda untuk mengambil bachelor bidang classical singing. Ia belajar vokal di Utrecht Conservatory dengan Henny Diemer dan mengambil kelas composition dari Henk Alkema. Kemudian, Ia mengambil gelar master dalam choral conducting dengan Rob Vermeulen di conservatory yang sama.
Di Indonesia, Ivan adalah conductor dan music director dari Paduan Suara Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (PSM UNPAR). Tahun 2014 merupakan kali pertama Ia menjadi conductor PSM UNPAR pada 51st International Choir Competition di Spittal an der Drau, Austria dan memperoleh first prize serta menerima penghargaan atas best interpretation dari modern piece.  Di tahun 2016, Ivan membuat SWARA yakni paduan suara yang berbasis lokasi di Brussels yang menampilkan  modern a cappella repertoire. Ivan juga menerima “Special Award for Excellent Conducting Performance” dalam Béla-Bartók 27th International Choir Competition di Debrecen, Hungaria di tahun yang sama.
Ivan adalah seorang komposer berprestasi yang choral composition karyanya telah ditampilkan dalam berbagai konser dan kompetisi paduan suara di Asia, Eropa, dan Amerka. Di tahun 2011, Ia memenangkan first prize dari “Prix pour une oeuvre de creation-Concours international” untuk komposisinya yakni “Après un Rêve” pada Florilège Vocal de Tours, Prancis. Banyak dari komposisinya telah dipublished oleh Porfiri & Horváth Publishers (Germany), Earthsongs (United States) and Miela Harmonija (Lithuania/Japan).
Konduktor

Alfonsus Albert


Albert mengawali perjalanan paduan suara dengan mengikuti paduan suara anak Uccellini Children Choir dan Allegra Children & Youth Choir di bawah bimbingan Ibu Yohana Nurindro, sejak kelas 2 SD. Lalu mendalami seni suara saat bergabung dengan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (PSM UNPAR) dan teknik vocal di bawah bimbingan Ega O. Azarya, Arvin Zeinullah, dan hingga saat ini bersama Valentina Anggie Maharani. Bersama PSM UNPAR, beliau telah mengikuti beberapa kompetisi tingkat internasional, diantaranya Internationaler Chor Wettbewerb Schloss Porcia Kategori Kunstlied, Austria, Béla Bartók International Choir Competition and Folklore Festival, Hungaria, 62nd International Choral Contest Habaneras and Polyphony, Spanyol, dan The 3rd Baltic Sea International Choir Competition, Latvia. Pada tahun 2017 terpilih menjadi anggota ASEAN Youth Choir di Malaysia.


Pengalaman menjadi pengaba dijalani sejak tahun 2014 dalam konser internal dan konser natal PSM UNPAR. Beliau aktif menjadi pengaba di gereja Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, serta beberapa institusi swasta di Bandung. Albert pernah mengikuti choral clinic dan masterclass dengan Ivan Yohan, Doddy Soetanto, Satriya Krisna, Jonathan Velasco, dan Brady Allred. Saat ini Albert dipercaya menjadi tim artistik dan Associate Conductor PSM UNPAR.